Senin, 28 Oktober 2013

Dukuh Atas Akan Jadi Sentra Transportasi Massal

Rental Mobil Jakarta - Taman Dukuh Atas, Jakarta Pusat, bakal menjadi sejarah dalam pengembangan transportasi massal di Ibu Kota. Pasalnya, selain untuk stasiun mass rapid transit (MRT), Dukuh Atas juga dibangun untuk jadi sentra hubungan intermoda.
Stasiun itu nantinya berhubungan dengan moda transportasi massal lainnya, seperti kereta rel listrik (KRL), kereta bandara transportasi air di Kanal Banjir Darat.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestani mengatakan pembangunan kontruksi fisik akan  dilakukan di Taman Dukuh Atas untuk merealisasikan rencana tersebut. " Stasiun Dukuh Atas diharapkan dapat dijadikan hubungan untuk titik integrasi dengan moda transportasi lainnya," ujarnya di Jakarta, 22 Oktober 2013.
Ia menambahkan, groundbreaking pengerjaan fisik MRT di Taman Dukuh Atas, Jl Tanjung Karang, Jakarta Pusat, akan dihubungkan dengan transportasi massal lainnya sesuai program transportasi berdasarkan Pola Transportasi Makro Jakarta.

Menurut dia, groundbreaking merupakan pekerjaan sipil yang disebut sole protection, yaitu memperkuat dinding tanah supaya memiliki penyangga atau retaining wall yang kuat. Dengan demikian, saat pengerjaan penggalian tanah dilakukan, permukaan tanah di atas tidak bergeser atau longsor.
" Meskipun terlihat sederhana, pekerjaan ini sangat esensial. Sangat diperlukan terutama dalam penggalian stasiun bawah tanah nanti," imbuh Dono.

Adapun pekerjaan konstruksi fisik di Taman Dukuh Atas, lanjutnya merupakan persiapan bagian pengerjaan tunneling yang akan menggunakan alat tunnel bor machine. Penggunaan alat itu akan dimulai dari Stasiun Bundaran HI pada 2015 mendatang.
Setelah Dukuh Atas, titik berikutnya yang akan dilakukan proses pekerjaan fisik ialah di Jalan Sisingamaraja di depan Kementrian Luar Negeri. Titik itu akan dijadikan stasiun layang.

Ia pun memperkirakan masa konstruksi MRT Jakarta yang dimulai 10 Oktober lalu akan berlangsung hingga awal 2018. Sepanjang rute tahap pertama itu akan dibangun satu depo di Lebak Bulus ditambah enam stasiun layang, yaitu Jl Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Jalan Sisingamaraja.
Selain itu, dibangun enam stasiun bawah tanah, yaitu Bundaran Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.
Total panjang rute tahap pertama itu ialah 16 kilometer. Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Muhammad Nasir menambahkan, MRT akan menggunakan teknologi canggih. Namun, rel yang dipakai tetap sama dengan yang digunakan PT Kereta Api Indonesia. Hal itu untuk memudahkan integrasi dengan fasilitas milik PT KAI yang sudah ada.

Selain penggunaan rel yang sama dengan PT KAI, jalur MRT juga langsung dibuat ganda. Pembangunan MRT diperkirakan membutuhkan waktu lima tahun.

Sumber Media Cetak : Media Indonesia, 21 Oktober 2013.