Senin, 16 Maret 2020

Penjualan Tiket di Bandara Soekarno Hatta Ditiadakan

Sepanjang periode H-7 (Senin, 21/7/2014) hingga H+7 (Senin, 4/8) Lebaran, maskapai penerbangan tidak melayani pembelian tiket di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang. Calon penumpang dipersilakan membeli tiket secara daring atau di kantor penjualan di luar bandara.
“Ini salah satu upaya kami menghilangkan calo tiket selama masa angkutan Lebaran,“ jelas Sekretaris PT Angkasa Pura (AP) II Daryanto di Jakarta, kemarin.

AP II memperkirakan pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada puncak arus mudik H-3 hingga H-1 Lebaran mencapai sedikitnya 185 ribu penumpang per hari.

Pada H-3 atau kemarin, pergerakan penumpang di bandara tersibuk di Indonesia itu diprediksi sebanyak 185.556 penumpang atau naik 10,44% dari tahun lalu.

Kemudian, pada H-2 diperkirakan 189.172 penumpang atau naik 13,71% ketimbang 2013. Pada H-1 sedikitnya 185.443 penumpang atau naik 14,63% dari tahun lalu. Total pergerakan penumpang pada arus mudik dan arus balik di Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan mencapai 2,84 juta penumpang, meningkat 7,11% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik memperkirakan konsumsi avtur, BBM untuk pesawat terbang, me ningkat 8,6% karena banyak pengguna transportasi darat yang beralih.

“Artinya, jika kita lihat dari pemakaian avtur, kesejahteraan masyarakat kita meningkat.“
Adapun terkait konsumsi BBM untuk angkutan darat, Jero mengimbau para pemudik tidak pikir panjang untuk memakai bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. “Itu stoknya tidak terbatas.“

Jero menambahkan masyarakat tidak perlu khawatir elpiji akan langka. Pertamina selama musim mudik dan persiapan Lebaran 2014 mewajibkan tiap SPBU selain menjual BBM juga menyediakan elpiji. Masih dalam kaitan konsumsi energi, PLN mengistirahatkan 16 pembangkit listrik berkapasitas total 6.706 mw secara bergiliran. Masa istirahat sebagai respons menurunnya konsumsi listrik periode Lebaran itu berlangsung Kamis (24/7)-Selasa (5/8).

Menurut Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto, konsumsi listrik di berbagai daerah diperkirakan turun 6,75%-38% jika dibandingkan hari normal. Di Jawa misalnya, beban puncak yang normalnya 23.350 mw akan turun menjadi 14.481 mw pada hari H Lebaran.

IHSG ambles Di hari terakhir sebelum libur Lebaran, indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot 9,83 poin dan ditutup di level 5.088,80. Nilai tukar rupiah dalam perdagangan kemarin juga ikut turun, yakni 60%, ke 11.591 per dolar AS.

Ekonom Bank Permata Josua F Pardede mengatakan penurunan rupiah dan IHSG disebabkan akan memasuki libur panjang menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Pasar hanya melonjak merespons penyelanggaran Pilpres 9 Juli. Setelah itu, euforia berhenti.
“Pasar sudah mulai mereda, puncaknya sehari setelah 9 Juli lalu“ jelasnya.
Saat ini pelaku pasar menunggu data inflasi dan neraca transaksi perdagangan yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 4 Agustus mendatang. “Ekspektasi neraca transaksi perdagangan defisit sekitar US$300 juta,“ Josua. (*/E-1) Media Indonesia, 26 Juli 2014, Halaman 13