Kamis, 27 Februari 2014

JAKARTA PUSAT Bus Wisata, Enak walau Macet

“SAAT ini kita sedang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan, dan di sebelah kiri Bapak-Ibu adalah Balai Kota DKI Jakarta, yang merupakan tempat bertugasnya Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.“

Begitulah celotehan Deddy, 25, pemandu wisata berseragam abu-abu dan celana hitam yang fasih memberikan penjelasan kepada penumpang bus bertingkat pariwisata `City Tour Keliling Jakarta melalui mikrofon di sisi depan bus setinggi 4,2 meter itu.

Dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 60 orang, bus tingkat yang menelan dana APBD 2013 sebesar Rp15 miliar itu menempuh rute sepanjang 11,7 km mulai dari Monumen Nasional, Jalan Merdeka Selatan (Balai Kota DKI Jakarta), MH Thamrin, Bundaran Hotel Indonesia, Museum Nasional, Gedung Sekretariat Negara di Harmoni, Gedung Kesenian Jakarta di Pasar Baru, Lapangan Banteng, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, hingga kembali lagi ke Monas sisi barat daya.

Bukan hanya sekadar melewati jalanjalan utama Ibu Kota, para penumpang bus pun diberikan pengetahuan singkat mengenai sejarah tempat atau bangunan bersejarah di Jakarta.

“Di depan, bapak ibu bisa melihat ada sebuah patung Dewa Hermes dengan satu kaki yang terangkat dan memiliki sayap.
Menurut mitologi Yunani dan kepercayaa orang-orang Eropa, Dewa Hermes ini merupakan lambang keberuntungan, Dewanya kerumunan dan pejalan kaki,“ kata Deddy saat melewati Patung Hermes di Harmoni.

Dengan penjelasan pemandu wisata yang menarik, kemacetan yang dialami para penumpang pun tak lagi berujung gerutuan. Kondisi bus yang berpendingin udara, sound system lengkap, ruangan yang bersih dan harum membuat penumpang lupa akan kemacetan di ibu kota.

“Lumayan enak, walau macet, tapi nyaman, AC-nya kenceng, ada guide-nya juga kasih informasi sejarah tempat-tempat yang kita lewati,“ ujar Timbul, 36, salah satu penumpang yang ikut meng-ajak serta istri dan kedua putranya naik bus tingkat pariwisata itu.

Saat ini sebanyak 5 bus tingkat telah siap beroperasi sejak pukul 09.00 hingga pukul 19.00 WIB setiap harinya. Adapun Minggu mulai pukul 12.00-19.00, mengingat adanya hari bebas kendaraan bermotor di Thamrin dan Bundaran HI.

“Bus wisata beroperasi sekali putaran normalnya sekitar satu jam, karena jalannya paling cepat 20 km/jam. Warga yang ingin naik bisa datang ke Monas pintu barat (air mancur Indosat) atau menunggu di 8 titik yang kita lewati bertanda city tour,“ tutup Deddy.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budiman, bus wisata ini masih gratis buat wisatawan. “Rencananya hingga tiga bulan ke depan masih gratis.
Tapi, jika penumpang tertib dan menjaga kebersihan bus, bus mungkin akan digratiskan terus,“ ujarnya. (*/J-2/Media Indonesia, 25/02/2014)

1 komentar: