Minggu, 16 November 2014

Perjalanan Dinas Habiskan Ratusan Miliar

SETELAH sekian lama dana APBD DKI dihambur-hamburkan lewat kedok proyek, rapat di hotel, dan perjalanan dinas, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan melakukan efisiensi besar-besaran. Proyek tidak cukup dengan lelang saja, tapi juga harus melalui e-budgeting, eprocurement, dan e-catalogue dalam pengadaan barang dan jasa.

Ahok menyebutkan dinas pariwisata dan kebudayaan ialah salah satu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang paling sering melakukan perjalanan dinas ke luar negeri dengan dalih mempromosikan pariwisata Jakarta ke dunia internasional. Untuk menekan penghamburan APBD yang pada 2014 sebesar Rp72 miliar, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah akan menyeleksi dengan ketat perjalanan dinas oleh SKPD.

Selama ini anggaran perjalanan dinas melekat pada anggaran program kerja yang diajukan SKPD dan diatur sendiri oleh mereka.

“Sekarang, saya akan seleksi semuanya. Tidak sembarangan berangkat. Kita akan coret yang tidak perlu,“ kata Saefullah, kemarin.
Seleksi telah mulai ia lakukan saat menjabat Sekda DKI Agustus lalu. Hanya, beberapa terbendung karena sebagian besar perjalanan dinas telanjur dianggarkan dalam APBD 2014. Ia akan melaksanakan efisiensi secara penuh pada APBD 2015.

Menurut data Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI, total anggaran APBD 2014 yang digunakan untuk perjalanan dinas mencapai Rp179,9 miliar. Rinciannya, dalam negeri sebesar Rp145,1 miliar dan luar negeri Rp34,8 miliar.

Kepala Bidang Anggaran BPKD Asiansyah tidak dapat merinci berapa banyak perjalanan dinas dan ke mana saja lokasi tujuan untuk meng habiskan dana Rp179,9 miliar tersebut.

Asiansyah menyebutkan dinas pariwisata dan kebudayaan serta dinas olahraga dan pemuda paling sering melakukan perjalanan dinas. Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Ratiyono membenarkan dinasnya cukup banyak menggunakan ang garan untuk perjalanan dinas, antara lain ia mengirim atlet mengikuti kejuaraan di luar daerah dan di luar negeri.

“Ya memang, kita (serap dana) besar untuk mengirimkan atlet ikut tanding kejuaraan. Bisa ke luar negeri atau ke luar daerah. Kan harus ikut tanding supaya banyak jam terbang dan bisa lebih profesional,“ jelas Ratiyono.

Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi juga akan meminimalkan perjalanan dinas para pejabatnya.
“Kalau mau rapat jangan jauh-jauh, di dalam kota saja, hitung-hitung menambah pendapatan asli daerah,“ tu kas Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Ia menargetkan efisiensi anggaran APBD 2015 sebesar 5%-10% atau sekitar Rp100 miliar. Dana tersebut selanjutnya bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat. “Kami harapkan mendapat dukungan dari DPRD,” cetusnya. (Put/Gan/T-1) Media Indonesia, 15/11/2014, halaman 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar