Selasa, 28 Oktober 2014

Waspadai Angin Puting Beliung

BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Jakarta dan sekitarnya untuk mewaspadai potensi bencana angin puting beliung. Bencana itu biasa terjadi pada masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan. BMKG memperkirakan masa transisi yang terjadi sejak awal Oktober lalu akan berlangsung hingga pertengahan November mendatang. “Sekarang sudah mulai hujan di Jakarta, Depok, Bogor, dan Tangerang. Berarti tanda-tanda masa transisi sudah mulai,“ kata Kepala Subbidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Kukuh Ribudiyanto, kemarin.

Ia menjelaskan pada masa transisi terjadi hujan yang mencakup wilayah seluas 5 km dengan intensitas hujan tinggi, diikuti angin kencang dan puting beliung.Selain itu, ciri khasnya ialah ada nya petir.

“Masa transisi cakupannya tidak terlalu luas dan waktunya berbeda-beda atau tidak secara bersamaan. Sekarang yang harus diwaspadai ialah angin puting beliung. Kami mengimbau masyarakat agar waspada,“ jelasnya Bagi warga di daerah yang kemiringan tanahnya di atas 40% hingga 45%, ujarnya, juga harus mewaspadai bencana tanah longsor. “Karena sehabis (musim) kemarau, daya lengket tanah berkurang akibat kering. Ketika terjadi hujan deras, potensi longsor sangat besar,“ lanjut Kukuh Tidak merata Menurutnya, masa transisi dari kemarau ke musim hujan tidak terjadi merata. Hujan akan lebih dahulu terjadi di wilayah selatan lalu ke utara.

“Ada jeda waktu.Untuk Jakarta bagian selatan, ya itu Jakarta Selatan, Jakarta Timur bagian selatan, Depok, Bogor, Tangerang Selatan, terjadi pada pertengahan sampai akhir Oktober,“ paparnya Wilayah bagian barat, yang terdiri dari Jakarta Barat, Tangerang sampai Banten bagian utara, masa transisi terjadi awal November.

Sementara itu, untuk bagian utara, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat bagian utara, Jakarta Timur bagian utara masuk di pertengahan November. BMKG juga memperkirakan puncak musim hujan akan terjadi pada Januari 2015 atau sama dengan puncak hujan sebelumnya, yaitu Januari 2014.

“Kondisi prakiraan musimnya normal, tentu puncaknya sama seperti sebelumnya. Siklus normal itu hampir sama dengan sebelumnya, rata-rata selama 30 tahun,“ jelas Kukuh. (AF/J-3) Media Indonesia, 28/10/2014, Halaman : 9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar